Dad, why I was different...


" senja basah tinggikan mimpiku, jangan bergegas awan kelabu, biarkan matahari tetap bersembuyi dalam sayapmu, karena aku ingin menjadi diriku, tunggu sampai aku puas menangis tanpa harus berpura-pura kuat, karena senyum itu adalah tipu dayaku.

aku seorang wanita berumur 20 tahun, dengan tinggi badan 173 dan berat 80, siapapun yang melihatku mereka akan tertawa, merendahkan, dan melupakan adanya hatiku, aku anak pertama dari 3 bersaudara, ayahku meninggal sedari aku lahir, aku belum sempat melihat wajahnya, di peluk olehnya, di cium olehnya, apalagi untuk mengenalnya lebih jauh, aku hanya mendapatkan cerita seadanya tentang dia, bukan dari ibu, nenek, kakek,
saudara, melainkan orang lain, seorang sahabat ayah, ya memang hubungan antara keluarga ibuku dengan ayah sedari dulu bukan hubungan yang harmonis, perjodohan yang menjadikan kerenggangan dalam keluarga ini, sahabat ayah bercerita tentang ayah, mengatakan betapa hari-hari yang bahagia ia nantikan untuk kelahiranku, aku yakin ia sangat mencintaiku, menyayangiku, karena ketika aku lahir, ia tidak pernah membiarkan seseorang dengan tangan kotor sehabis memegang sesuatu kemudian menyentuhku, ia begitu menjaga ku.

ia pribadi yang baik, penyayang, ia pribadi yang sempurna, dan ia cinta pertamaku. 

20 tahun tepat aku dengan rasa kehilangan, dia tidak pernah hadir dalam mimpiku semenjak ia pergi, meskipun aku telah meminta kepada Tuhan tuk hadirkan dia dalam mimpiku, ya .... yang aku miliki, satu-satunya yang mampu ingatkan aku kepadanya, yang dapat menjelaskan wajah-wajah samar dalam bayanganku, hanya satu lembar foto tua dengan setengah luntur di bagian wajah dan tubuhnya, pose tersenyumnya yang menjadi alasan mengapa aku mampu membentuk pribadi yang kuat, hingga saat ini aku masih sanggup tersenyum.

seseorang mengatakan dengan tawa kecil menjengkelkan " kamu hanya seorang gadis besar dengan mimpi yang besar , dan siapapun tidak akan menicintaimu dengan tulus, mereka hanya akan mengkasihanimu "

perkataan itu masih terniang dalam fikiranku, setiap kata terasa menusukku, siapa yang harus aku salahkan ? Tuhankan ? mereka kah ? atau aku ? aku tidak pernah minta menjadi gadis bertubuh besar dan mungkin untuk sebagian orang terlihat menakutkan.kadang aku tertawa menertawakan diri sendiri, ketika sudah habis kata untuk membela, hanya mampu ikut tertawa bersama mereka, dalam benakku mereka-reka wajah ayah yang marah, melihat mereka tertawa dengan kata-kata yang menyakitiku, selintas aku berharap ayah ada disini, untuk membelaku, untuk menghapus air mataku.

ketika aku jatuh cinta, hal yang sama, seseorang berkata " maaf, kamu terlalu besar, dan bukan type ku,"atau terkadang mereka seolah-olah menganggapku tak pernah ada, aku bukan hantu, aku bukan bayang-bayang, aku ada dan mencinta, bukan aku yang memilihmu, bukan aku yang mengarahkan jalan hidupku, namun cintalah yang membuatnya sampai dalam cerita ini.aku menyadari cinta bukan hanya mengajarkan banyak hal tentang hidup, namun cinta mengajarkan pula bagaimana untuk bisa mengukur diri.

apa harus menjadi cantik dan bertubuh langsing untuk dapat di cintai seseorang ? apa menjadi wanita dengan tubuh yang besar itu hina ? ini dunia milikku ku milikmu, milik mereka, dan milik kita, tapi mengapa aku merasa berebeda ?

apa cinta menjadikan raga sebagai berhala ? apa sudah hilang kehidupan cinta yang mencintai kekurangan dan menjadikannya sempurna.

disini aku merasa hidup dalam lamunan mimpi, tidak akan pernah ada cinta yang mau bersanding denganku, tidak akan pernah habis lisan mencibirku, dan tidak akan pernah ada seseorang yang mengingat bahawa aku memliki hati, dan aku merasa benar-benar telah terbangun dari kisah bahagia yang semua, bangun dan melihat betapa hina menjadi seorang gadis yang bertubuh besar.

bukan hanya seseorang yang belum pernah aku kenal yang menyadarkanku, tapi sahabat, orang terkasih, mereka pun ikut menyadarkanku.seorang sahabar berkata " sadar body dong, heyyy gendut !! haduuhhhh sesek nafas ini karena badan kamu ! dan ketika aku berjalan mereka berkata, woooowww ada gempa bumi gempa bumi "

seseorang yang tidak aku kenal sebelumnya berkata " wow besar sekali, ! hey gendut !! monssterrrrrrrr !! "
seseorang terkasih berkata " maaf bukan typeku, maaf typeku gadis dengan tubuh yang langsing"

  ini sempurna !!ketika ayah pergi aku terbiasa dengan air mata, mencoba untuk kuat meski harus menipu banyak orang dengan senyumku, menyembunyikan kehancuran dalam siang hari, melupakan seperti mereka tentang hati, tertawa bersama menertawakan diri sendiri, aku harus terbiasa karena semua ini masih akan berlanjut . 

mungkin mereka merasa sempurna, sehingga dengan mudah tertawa dan mencibir seseorang, tidak memperdulikan bagaimana hatinya.aku hanya bisa diam, karena aku menyadari tidak banyak yang dapat aku lakukan, tapi bukan berarti aku diam, aku mencoba, dengan cara sederhana hingga yang sukar, namun akun masih seperti ini, tidak ada perubahan dalam apa adanya diri ini, entah mungkin Tuhan masih ingin melihat air mataku,ataukah mengkasihiku dengan cara demikian 

hal yang biasa ketika aku melihat beberapa gadis dengan tubuh ideal dengan pakaian yang sempurna dan paras yang cantik, aku merasa iri, merasa sakit di hatiku, sama ketika seseorang yang aku cintai bahkan tidak mau untuk mengenalku,lagi-lagi aku yang harus mengerti, karena tiada yang bisa aku andalkan, sekalipun itu sahabat karena lisannya tetap terkadang menyakitkan, Tuhan memberi dunia yang hening dalam kesendirian di antara kerumunan orang yang banyak, namun di dalam heninga aku bukan berarti sendiri karena ada bayang-bayang ayah yang menguatkanku.

untuk sahabat : kita dalah cerita , bersama dalam janji, tidak saling menyakiti, namun terkadang semua terlupakan dalam waktu seketika, waktu yang entah membangunkan sadarmu atau tidak, waktu yang membuat lisan berkata dan meningglkan luka, di hati. di benak, dan di jiwa, sahabat seharusnya menjelma sebagai melaikat tempat dimana semua kekuatan berada, ya tapi terkadang menjelma sebagai kehancuran, sahabat aku sangat menictaimu, karena setiap kita bersama kita menciptakan satu cinta, namun biarlah jika terkadang cinta itu menikam dan bersembunyi di balik tawa, sahabat ketika aku tak lagi ada, sadarilah penyesalan itu dan jangan pernah ulangin lagim karena itu terasa begitu menyakitkan.

untuk seseorang yang tidak pernah aku kenal : bergegaslah tuk cari tempat dima semua cermin di pasarkan, atau berdirilah di atas air jernih, dan lihat dirimu, lihat apa yang kau miliki dan milik siapa, lihat aku, sentuh kulit kum sentuh mataku, sentuh kedua tanganku, bukankah kita sama ? lalu apa yang menjadi alasanmu membedakanku ?

untuk seorang terkasih :Tuhan ciptakan cinta, menempatkan cinta tanpa satupun persyaratan yang berlaku dalam hukum cinta , namun begitu banyakah persyaratan untuk bisa mencintaimu ? hanya mencintaimu saja ? karena keberanian untuk bermimpi terlau penuh ketakutan , dan haruskah menjadi seorang yang pantas dulu untuk dapat mencintaimu, hanya sekedar mencintaimu ? apa rasa bangga terlalu besar hingga menutup kebaikan hatimu ? apa aku harus menjadi cantik dengan tubuh yang sempurna untuk dapat mencintaimu dan membuatmu menganggapku ? aku tidak pernah meminta kau untuk bagikan ruang di hatimu untukku, aku hanya ingin mencintaimu saja, dan membiarkan cintaku berlayar di sekelilingmu untuk menjagamu dari semua rasa kecewa yang akan membuatmu bersedih, karena aku menyadari sebuah kekurangan yang tidak akan pernah sanggup membawaku untuk menggapaimu, kau terlalu indah untuk seorang aku 

untuk ayah :hey cinta pertamaku, bagaimana disurga ? apa semua orang disana menyayangimu ??ayah banyak sekali cerita yang ku simpan untuk ku bawa nanti ketika Tuhan memanggilku, dan aku dapat bersamamu lagi, untuk membayar semua waktu yang terbuang dan menciptakan kenangan.


aku akan membuatmu bangga dengan semua ketegaranku.ketika mereka semua berkata " aku pergi bersama ayah, dan ayah membelikaku barang-barang yang aku mau', tapi aku berkata " ayah selalu pergi bersamaku, dan memberikanku sesuatu paling berhaga yang hanya aku saja yang memilikinya , yaitu cinta "kemudian mereka berkata " hari ini aku mendapatkan ciuman ayah dan di peluk ayah, lalu ketika aku menangis ayah menghapus air mataku" tapi aku berkata '' bahkan ayahku tidak pernah melepaskan kedua tangannya untuk memelukku, dan tidak pernah lengah menjaga air mataku''aku berlajar dari sebuah kepergianmu dan rasa kehilangan yang hanya semu, karena kau tidak pernah pergi dan meninggalkanku ayah 

untuk Tuhan : Tuhan aku menyadari ketika semua rasa mempertanyakan tentang sebuah keadilan, aku menyadari kau memberikanku kekurangan untuk membuat semua orang mengenalku, meski caranya terkadang menyakitkan , dan kau membuat aku menjadi pribadi yang kuat terimaksih Tuhan untuk sebuah kekurangan yang indah


terkadang lisan tak mampu membela, terkadang air mata tak mampu bicara, dan semua bersembunyi dalam diam terkadang tawa, ketika sebuah kata-kata menyakiti jiwa, dia , anda dan mereka terkadang tidak pernah menyadari dan temukan luka, maka jagalah setiap yang termiliki di dalam anda yang mampu menyakiti, karena hati sering kali mengadu pada Tuhan, dan ia akan mengadili !  "

0 comments:

Post a Comment