Posted by Unknown
Thursday, December 20, 2012
0 comments
Kisah
ini terjadi pada tahun 2005 seorang gadis kecil di China yang menderita
penyakit leukemia ganas, tetapi mempunyai hati bak seorang malaikat.
Setelah mengetahui penyakitnya tidak dapat disembuhkan lagi, ia rela
melepaskan semuanya dan menyumbangkan untuk anak-anak lain yang masih
punya harapan serta masa depan.
Posted by Unknown
Wednesday, December 19, 2012
0 comments
Assalamualaikum semua…post ni merupakan satu cerita yang agak
sedih..ya..kasih ibu amat besar..lebih besar daripada segalanya, lebih
berharga daripada nilai gaji yang kita perolehi..tetapi mengapa kita
perlu jadi sedemikian rupa…bacalah dengan teliti cerita ini…hergailah
mereka selagi kita masih punyai…kini c.z hanya mempunyai ibu sahaja…dan
cz memang SAYANGKAN DIA…..
Posted by Unknown
Tuesday, December 18, 2012
0 comments
Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan
menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai
yang indah. Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi
persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama
karenanya.
Persahabatan tidak terjalin secara otomatis
tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi,
demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.
Posted by Unknown
Saturday, December 15, 2012
0 comments
publishedbyRizkyRamadhan.
Andre dan Sherly adalah sepasang kekasih
yang serasi walaupun keduanya berasal dari keluarga yang jauh berbeda
latar belakangnya. Keluarga Sherly berasal dari keluarga kaya raya dan
serba berkecukupan, sedangkan keluarga Andre hanyalah keluarga seorang
petani miskin yang menggantungkan kehidupannya pada tanah sewaan.
Aku
adalah seorang perempuan yang dilahirkan di sebuah dusun pegunungan
yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering
kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang
adik, tiga tahun lebih muda dariku. Suatu ketika, untuk membeli sebuah
sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya
membawanya, aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera
menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok,
dengan sebuah tongkat bambu ditangannya. “Siapa yang mencuri uang itu?”
Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak
mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, “Baiklah, kalau
begitu, kalian berdua layak dipukul!”
Dia mengangkat tongkat bambu itu tinggi-tinggi. Tiba-tiba, adikku
mencengkeram tangannya dan berkata, “Ayah, aku yang melakukannya!”
Posted by Unknown
Tuesday, December 11, 2012
0 comments
Kringgg……!!!
“mama… jam berapa nich… kok jam ku udah bunyi…?
“Jam 7 kurang 10, nggak niat ke SEKOLAH kamu Za?”
“what? Mati aku….!”
Ucap Liza pagi itu, dia bergegas mandi dan memakai bajunya walaupun tergesa-gesa.
Ia langsung menaiki mobilnya dan melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi. Itu memang sudah menjadi kebiasaan Liza.
Sesampai di sekolah, ternyata semua siswa sudah masuk.Liza bingung dia
harus bagaimana lagi. Sedangkan guru yang super duper galak itu sudah
ada di ruangan.
Tetes demi tetes masih tersisa dari hujan sore itu. Hiruk pikuk para
pekerja kantoran dan beberapa anak berseragam putih abu-abu terdengar
sayup-sayup dari kejauhan dibawah sebuah halte bus yang menyelamatkan
mereka dari tetes-tetes menyejukkan dan cipratan lumpur di sekitar
tempat itu. Aku berlari menuju sebuah halte bus untuk menyelamatkan
diri dari tetesan itu seperti orang-orang kebanyakan, dan berdiri
sejajar dengan mereka. Tepat pukul 16.00 bus Kopaja berhenti di
hadapanku, bus yang penuh sesak itu tetap memaksaku untuk tetap ku
masuki. Saat ku coba memegang salah satu tiang dari bus untuk membantuku
naik, aku terjatuh karena secara tiba-tiba bus itu menyalakan mesinnya
dan melaju. “arrghh sial”. Saat ku paksa diriku untuk bangkit, hampir
saja aku terhuyung jatuh karena kakiku terlalu sakit untuk menyangga
tubuhku.
Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan
dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya,
aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena
paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.
Posted by Unknown
Friday, October 5, 2012
1 comment
oleh Gloudy Larasti pada 29 Mei 2012 pukul 20:36 ·
Karna aku bukan orang yang lemah! itu yang tertulis di kertas yang
kutempel disemua sudut dinding kamarku, 5,6 atau pun 7 pil yang kutelan
setiap hari itu bukan permen yang manis itu bukan coklat yang enak tapi
sebuah pil obat untuk mengurangi rasa sakit ditubuhku , pagi sore malam
begitula urutannya ..
setiap hari pengobatan jenis apapun
kujalani dan tekadku kuat untuk sembuh , merah darah yang keluar dari
hidung mulut ku itu sudah sangat biasa untukku , puluhan pil obat yang
kutelan bahkan hinggah ratusan selama satu bulan penuh tak menjadi beban
hidupku , obat-obat yang mengadung zat kimia ataupun kemotrapi itu
menjadi rutinitas .. ibu ayahku slalu mengeluarkan
Posted by Unknown
Wednesday, September 26, 2012
0 comments
****
Satu persatu kesedihan menyusul sejak
kepergian Kojai. Ternyata Kojai tak sendiri. Kojai memang tak sendiri.
Seperti yang telah dikisahkan sebelumnya. Kojai terkena virus HIV/AIDS
karena pemakaian putauw dengan jarum suntik bergantian dengan
teman-teman satu kompleknya kala dia masih duduk di bangku SMA.
Posted by Unknown
Tuesday, September 25, 2012
0 comments
JANJI TERAKHIR
Pagi ini dia datang menemuiku, duduk di sampingku dan tersenyum
menatapku. Aku benar-benar tak berdaya melihat tatapan itu, tatapan yang
begitu hangat, penuh harap dan selalu membuatku bisa memaafkannya. Aku
sadar, aku sangat mencintainya, aku tidak ingin kehilangan dia., meski
dia sering menyakiti hatiku dan membuatku menangis. Tidak hanya itu,
akupun kehilangan sahabatku, aku tidak peduli dengan perkataan orang
lain tentang aku. Aku akan tetap memaafkan Elga, meskipun dia sering
menghianati cintaku.
Senja
yang dulu indah kini menjadi temaram dan bulan yang dulu purnama kini
perlahan berubah menjadi sabit. Seperti keadaan hati seorang gadis
remaja yang meratapi kekosongan dan kehampaan hatinya karena ditinggal
oleh sahabat yang selama ini setia menemaninya baik syka maupun duka.
Dulu, waktu usiaku beranjak 17 tahun, aku mempunyai beberapa sahabat
salah satunya Icha. Icha tinggal di Ciracas, JakartaTimur. Dia anak
pertama dari 2 bersaudara, dia adalah seorang remaja yang lugu dan
sangat ceria. Kami bersahabat suddah cukup lama, aku kenal Icha waktu
kami sama-sama mendaftar di salah satu SMP favorit di Jakarta. Setelah
awal oerkenalan itu,pertemanan kami berlanjut karena kami diterima di
SMP itu. Kami selalu bersama-sama bagai amplop dan perangko yang tak
dapat terpisahkan, itulah kami. Kami juga selalu satu kelas.
Posted by Unknown
Thursday, September 20, 2012
0 comments
Kupandangi semua keindahan alam yang tertera didepan mataku sambil ku tarik nafas dengan perlahan dan menghembuskannya kembali sebening matamu yang membuatku merasa nyaman .. kamu merasakan kenyaman saat bersamaku? aku tak bisa membaca itu dari matamu yang bening itu aku merasa kamu sangat ingin mengatakan bahwa kamu ingin benar-benar pergi dariku , aku berjalan dibawah hujan agar kamu tidak mengetahui air mataku jatuh saat kamu mulai menghilang dari pandanganku ,
Sepasang suami istri (seperti pasangan lain di kota2 besar meninggalkan anak2 diasuh pembantu rumah tangga sewaktu bekerja).
Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun.
Ia sendirian di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk
bekerja di dapur.
Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya.
Kenalkan nama ku adalah Haikal(samaran), aku anak pertama dari dua
bersaudara, adikku bernama juan(samaran) perbedaan usia kami 3 tahun,
sejak aku lahir aku tinggal bersama mama dan nenekku tercinta, aku
tumbuh besar bersama adikku ketika itu usiaku telah menginjak 5 tahun,
sejak lahir aku belum pernah sekali pun melihat sosok ayahku seperti apa
wajahnya, terkadang aku iri kepada teman-teman ku ketika mereka berada
didekapan ayahnya, aku sering bertanya kepada mama “ mama, ayah dimana
si, ko ga pulang-pulang aku kan mau lihat ayah?” namun mama selalu
menjawab “ ayah lagi kerja ditempat yang jauh, kamu berdoa aja semoga
ayah cepet pulang ya sayang “ aku hanya diam dan dengan polos aku
melanjutkan bermain bersama adikku.